Minggu, 07 September 2014

Puisi



MALAIKAT PEMANGGIL SHUBUH


Kepakan sayap pemanggil shubuh,

Kiranya dia datang untuk berkunjung.

Mencoba memberi peringatan kepada setiap insan yang bergelung selimut.

Sayapnya mengepak menerbangkan dedaunan kering ke angkasa raya.

Kakinya menjalar sampai ke sela-sela akar bumi,

 dan kepalanya menjulur sampai ke atap-atap langit. 

Tetesan embun meresap ke dalam tanah mengobati rasa haus akar yang tak terhingga. Sementara di atas sana sang mentari mulai mengintip malu-malu pada dunia.

Aroma kesegaran pagi menguar merasuk ke dalam indra pembau makhluk pagi yang terbangun.


Kiranya aku ini pendosa, rasa takut menjalar merayapi lubuk hati.

Malaikat-malaikat shubuh, bantu aku hapus noda hitam ini. 

Mungkin sekarang bukan noda lagi, melainkan corak hitam yang permanen.

Wahai malaikat pemanggil shubuh, sampaikan salamku pada Tuhan.  
 
Wahai Tuhan, tolong sayangi aku.